-->
Bagas Karyadi

3 Alasan Pacaran Beda Agama bukan Cara yang Baik untuk Mengajaknya Mengikut Kristus


Pada renungan harian kali ini, saya akan menjelaskan mengapa pacaran beda agama bukan cara yang baik untuk menginjili seseorang. Semenjak saya menerbitkan tulisan mengenai larangan orang Kristen untuk pacaran beda agama, banyak sekali yang memprotes tulisan saya.

Salah satu alasannya adalah mereka pacaran beda agama memberikan kesempatan mereka untuk menginjili pacar mereka. Artinya, mereka yakin akan membawa pacarnya untuk mengikut Kristus.

Saya tidak memungkiri , memang ada beberapa kasus yang membuktikan ada orang yang bisa membawa pacarnya yang beda agama untuk mengikut Kristus. Bahkan, teman saya sendiri adalah bukti nyata mengenai hal ini. Namun, ini adalah hal yang sangat langka. Hal seperti ini terjadi hanya pada pasangan-pasangan tertentu saja. Sebagian besar dari mereka gagal membawa pacarnya mengikut Kristus. Mengapa?

Jika Anda adalah salah satu orang yang sedang berpacaran beda agama, berikut ini saya sajikan mengapa pacaran beda agama bukan cara yang baik untuk menginjili seseorang.

#1. Alasan awal pacaran beda agama adalah karena kita menyukai orang itu, bukan karena kita mau mengajaknya mengikut Kristus.
Mengajaknya mengikut Kristus dengan berpacaran dengannya hanya alasan pembenaran terhadap apa yang telah kita lakukan.  Coba renungkan baik-baik, apakah benar tujuan awal Anda berpacaran dengan orang itu adalah karena Anda ingin sekali membawanya kepada Kristus? Bukankah Anda berpacaran dengannya karena Anda menyukainya dan selanjutnya Anda menyayanginya?

Lalu, mengapa Anda menyukainya? Karena orang itu memenuhi syarat-syarat yang membuat Anda menyukainya. Misalnya, ia cantik/ganteng, pintar, baik, atau memiliki kesamaan hobi denganmu, atau hal-hal lainnya. Bukankah itu alasan utamamu berpacaran dengannya? Jadi, jika memang Anda berpacaran dengannya, Anda tidak benar-benar bersungguh-sungguh membawanya untuk mengikut Kristus.

#2. Pacaran beda agama tidak akan membuat orang itu berfokus kepada Tuhan Yesus.
Ketika Anda berpacaran beda agama, orang itu sebenarnya tidak berfokus pada Tuhan Yesus. Ia berfokus pada Anda sebagai pacarnya. Sekalipun Anda berbicara panjang lebar tentang Yesus, akan ada dua kemungkinan yang akan terjadi. Pertama, ia akan mengiyakan semua yang Anda katakan. Kedua, ia akan mendebat semua yang Anda katakan.

Jika ia mengiyakan semua yang Anda katakan, artinya ia menerima saja syarat apapun yang Anda tawarkan asalkan ia bisa bersama Anda. Jadi, fokusnya bukan Yesus, tetapi Anda. Jika ia mendebat Anda, artinya ia masih setia dengan agama yang dianutnya.

#3. Sekalipun orang itu memiliki tanda-tanda yang menunjukkan ia mau mengikut Kristus, ia tidak benar-benar mau mengikut Kristus karena ia melakukannya hanya untuk memenuhi keinginan kita.
Alasan utama ia mau mengikut Kristus adalah karena ia tidak mau kehilangan Anda. Artinya, ia tidak memiliki kasih yang murni terhadap Tuhan Yesus. Hal ini akan membuat dia tidak akan pernah hidup seperti pengikut Kristus sekalipun ia sudah menjadi Kristen.

Jadi, jika Anda mau menginjili seseorang, tidak perlu berpacaran dengannya. Cukup beritakan Tuhan Yesus kepadanya dan tunjukkan Kristus kepadanya melalui kehidupan Anda! Lagipula, Anda bisa menginjili banyak orang, bukan? Mengapa harus orang itu saja yang Anda injili? Hati-hati! Karena mungkin Anda melakukan penginjilan bukan karena Kristus, melainkan karena Anda menyukai orang itu.


Intinya, jika kita mau memilih pasangan hidup! Pilihlah ia yang benar-benar memiliki pandangan yang sama tentang hidup! Pilihlah ia yang benar-benar mengikut Kristus! Seharusnya, hal inilah yang menjadi kriteria kita memilih pasangan hidup. Amin.

Salam kebenaran,

Bagas Karyadi, M.Th.
 087871110565

Catatan:

  • Jangan lupa, ikuti juga Facebook saya supaya tidak ketinggalan Renungan Harian Kristen terbaru dari saya. Anda juga dapat mengajukan pertanyaan tentang apapun melalui Facebook saya.
  • Facebook: facebook.com/bagas.karyadi
  • Anda juga dapat membaca renungan-renungan saya yang lainnya di blog ini. Saya yakin masih banyak renungan-renungan bermanfaat yang belum Anda baca.
  • Jika Anda merasa diberkati, silahkan bagikan renungan ini.

1 Response to "3 Alasan Pacaran Beda Agama bukan Cara yang Baik untuk Mengajaknya Mengikut Kristus"

Unknown said...

Yg pertama lumayan setuju.. Saya suka sama dia.. Bukan pengen mengajaknya mengikut kristus.. Tapi, pada akhirnya saya punya niat besar buat dia mengikut Kristus.. Bukan cuman karna saya sayang dia, tapi saya juga mau mengajarkan banyak hal soal Kristen dan agar dia bisa mengikut Tuhan Yesus.. Mungkin utk skrng, dia memang tdk terfokus sama Tuhan Yesus.. Karna keadaan sekarang masih berbeda keyakinan.. Tapi jika niat saya berhasil dan dia menjadi pengikut Kristus, sudah pasti dong dia akan terfokus sama Tuhan Yesus.. Tapi jika Tuhan berkata lain, dan dia tdk mau menjadi pengikut Kristus, mau tdk mau saya akan putuskan dia.. Dan pada akhirnya jika berhasil, seiring berjalannya waktu, dia pun akan menjadi pengikut Kristus dan Bukan karna ingin menuruti kemauan saya.. Saya mempunyai Opa dan Oma, yg dulunya Oma itu bukan pengikut Tuhan Yesus.. Tapi akhirnya Oma menjadi pengikut Kristus, dan bukan karna ingin menuruti kemauan Opa.. Saya melakukan niat ini nanti dan mulai sekarang, bukan karna saya sekedar sayang sama dia.. Tapi saya hanya ingin dia berada di Jalan Yg Benar :)