-->
Bagas Karyadi

Sejarah Singkat Paskah

Kata Paskah dalam bahasa Ibrani, פסח (Pesakh), berasal dari kata kerja פסח (Pasakh) yang artinya 'melewatkan' serupa dengan makna 'menyelamatkan'. Hal ini sesuai dengan kisah mula-mula perayaan Paskah umat Yahudi yang tercatat pada Keluaran 12. Ketika itu, Allah berencana untuk mendatangkan Tulah Ke-10, yaitu Allah akan membunuh semua anak sulung laki-laki bangsa Mesir (bangsa yang memperbudak bangsa Israel) bahkan anak sulung ternak-ternak mereka. Namun, Allah akan melewatkan rumah-rumah yang sudah ditandai dengan darah anak domba. Inilah asal mula istilah Paskah, yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, Passover. Dengan demikian, istilah Passover sebenarnya jauh lebih tepat dibandingkan dengan istilah Easter.

Pada saat perayaan paskah, semua bangsa Israel harus menyembelih anak domba. Kemudian, darah anak domba itu harus dioleskan pada tiang-tiang pintu rumah mereka agar Allah melewatkan mereka pada saat pembunuhan anak-anak sulung bangsa Mesir. Setelah pembunuhan anak-anak sulung bangsa Mesir dilakukan, bangsa Israel pun lepas dari perbudakan bangsa Mesir. Dengan demikian, perayaan Paskah juga berkaitan dengan peristiwa pembebasan bangsa Israel dari perbudakan bangsa Mesir.

Paskah yang dirayakan oleh orang-orang Israel sebagai peringatan akan penyelamatan dari Allah kepada orang-orang Israel dari ancaman dan perbudakan di Mesir adalah gambaran dari penyelamatan yang dilakukan oleh Tuhan Yesus Kristus yang menyelamatkan manusia dari perbudakan dosa dan akibat-akibatnya. Anak domba korban Paskah yang harus disembelih melambangkan korban tebusan Tuhan Yesus Kristus yang harus disalibkan. Darah anak domba korban Paskah yang dioleskan pada tiang-tiang pintu rumah orang-orang Israel adalah tanda agar Allah melewatkan atau menyelamatkan mereka dari pembunuhan anak-anak sulung bangsa Mesir. Hal ini adalah gambaran dari darah Kristus yang mampu menyelamatkan umat manusia dari hukuman atas dosa.

Alkitab mencatat bahwa Yesus Kristus dihukum mati menjelang perayaan Paskah. Perjamuan Kudus yang Tuhan Yesus Kristus lakukan bersama murid-murid-Nya sesungguhnya adalah perjamuan Paskah itu sendiri. Ketika Tuhan Yesus mati pun, jenazah-Nya diturunkan cepat-cepat untuk menghormati perayaan Paskah. Kemudian, tiga hari setelah kematian-Nya, Tuhan Yesus Kristus pun bangkit dari antara orang mati dan menampakkan diri kepada banyak orang. Hari kebangkitan Kristus inilah yang dirayakan sebagai perayaan Paskah dalam kalender gereja mula-mula.