-->
Bagas Karyadi

Bolehkah Orang Kristen Merayakan Hari Valentine? Ini Penjelasannya


Renungan Kristen kali ini akan mengajak Anda untuk menjawab pertanyaan, bolehkah orang Kristen merayakan Hari Valentine. Sebelum menjawab pertanyaan ini, kita harus mengerti dulu, apa itu Hari Valentine? Bagaimana sejarah dan asal usulnya? Mari kita simak!

Hari Valentine atau juga disebut Hari Kasih Sayang adalah hari istimewa bagi para pasangan di dunia barat (Amerika dan Eropa) untuk menyatakan cintanya.
Pada abad ke-19, tradisi perayaan Hari Valentine dilakukan dengan cara bertukar kartu ucapan Valentine. Pada abad ke-20, tradisi perayaan mulai berkembang dan dilakukan dengan cara bertukar kado, seperti bunga mawar dan coklat.

Berdasarkan apa yang tertulis di Ensiklopedi Katolik, tanggal 14 Februari ditetapkan sebagai hari raya Peringatan Santo Valentinus dalam tradisi Gereja Katolik Roma. Mungkin, inilah yang menyebabkan tanggal 14 Februari disebut sebagai Hari Valentine.

Lalu, bagaimana menyikapi Hari Valentine menurut Kristen? Bolehkah orang Kristen merayakan Hari Valentine? Saya akan jawab! Perayaan hari tersebut tidak pernah diperintahkan ataupun tertulis di dalam Alkitab dan tidak pernah ditetapkan oleh bapak-bapak gereja mula-mula sebagai hari raya resmi agama Kristen Protestan.

Lalu, apakah kita sebagai orang Kristen boleh merayakannya? Untuk menjawab hal ini, kita bisa memperhatikan perkataan Paulus dalam 1 Korintus 10:23, yang berbunyi: "Segala sesuatu diperbolehkan." Benar, tetapi bukan segala sesuatu berguna. "Segala sesuatu diperbolehkan." Benar, tetapi bukan segala sesuatu membangun.

Apakah merayakan Hari Valentine berguna dan membangun, khususnya dalam meningkatkan pertumbuhan rohani kita? Jika tidak, ya perayaan Hari Valentine sama sekali tidak diperbolehkan. Bagaimana jika Hari Valentine itu dirayakan seperti hari ulang tahun atau momen-momen spesial lainnya yang tidak berhubungan dengan keagamaan? Ya, jika itu berguna dan membangun, kenapa tidak?

Mungkin, Anda malah bingung dan bertanya, “Jadi, sebenarnya boleh atau tidak?” Sekarang, saya mau bertanya, bolehkah kita merayakan peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia? Bolehkah kita merayakan Hari Ibu? Memang, itu semua tidak pernah diperintahkan dan tidak pernah tertulis di dalam Alkitab, lalu mengapa kita bisa merayakannya?

Sebenarnya, hal yang harus kita perhatikan adalah kita tidak boleh mensakralkan Hari Valentine sebagai hari yang istimewa di hadapan Tuhan. 
Hari Valentine bukan hari perayaan keagamaan resmi yang ditetapkan oleh Gereja Kristen Protestan. Jadi, Hari Valentine tidak boleh dirayakan sebagai hari keagamaan seakan-akan hari itu istimewa di hadapan Tuhan.

Namun, jika kita mau menggunakan momen 14 Februari sebagai momen untuk menyatakan kasih sayang kita kepada pasangan kita, orang tua kita, anak-anak kita, atau siapapun yang kita kasihi, ya kenapa tidak? Silahkan saja.

Tentu, kasih sayang kita tidak boleh dinyatakan pada tanggal 14 Februari saja, melainkan harus dinyatakan setiap hari. Namun, jika kita mau menggunakannya sebagai momen simbolis, ya hal itu tidak menjadi masalah sama sekali.



Intinya, kita harus bersikap sebijak mungkin dalam memahami hal ini. Kekristenan yang kita anut bukanlah agama yang berisi hukum-hukum baku untuk kita taati. Kekristenan adalah ajaran Kristus yang harus diterjemahkan sesuai konteksnya dan Kristuslah yang menjadi hukum, yang harus kita taati. Amin. Tuhan Yesus memberkati.


Salam kebenaran,

Bagas Karyadi, M.Th.

Catatan:
  • Jika ada pertanyaan, silahkan langsung berdiskusi di grup WA rohani JCbefore30. Ayo gabung di grup WA rohani JCbefore30, klik di sini!
  • Anda juga dapat membaca renungan-renungan saya yang lainnya di blog ini. Saya yakin masih banyak renungan-renungan bermanfaat yang belum Anda baca.
  • Jika Anda merasa diberkati, silahkan bagikan renungan ini.

0 Response to "Bolehkah Orang Kristen Merayakan Hari Valentine? Ini Penjelasannya"