-->
Bagas Karyadi

44 Tahun Mendambakan Motor Gede

motor gede
Impian seorang pria tua bernama Barry Strang dari Casper, Wyoming, Amerika Serikat, untuk bisa memiliki sebuah motor gede akhirnya terwujud setelah menanti selama 44 tahun. Istrinya selalu melarangnya karena menganggap motor gede adalah kendaraan yang sangat berbahaya.

Ketika itu, si istri akhirnya memperbolehkan Strang untuk membeli motor gede. Strang juga dengan bangga memposting foto motor gede barunya di Facebook. Namun, baru menjalankan motor gedenya sejauh 5 km, Strang langsung menabrak traktor. Helmnya terlepas dan dia tersungkur di bawah truk. Ia langsung tewas seketika. Sungguh tragis!

Saudaraku, ini adalah sebuah kisah nyata dan beritanya tersebar luas pada bulan Juli 2013. Sungguh tragis hidup ini! Apa yang sesungguhnya terjadi pada pria ini? Inilah yang terjadi, ia memelihara keinginan dan keterikatannya terhadap motor gede selama 44 tahun, hingga akhirnya ia hanya berkesempatan menikmati motor gede itu hanya sejauh 5 km saja. Lalu, tragisnya hidupnya berakhir seketika dan ia kehilangan kesempatan untuk memperbaiki hidupnya hanya karena motor gedenya itu.

Sungguh tragis! Ia menaruh hatinya pada motor gede itu. Ia tidak menyadari bahwa ada sesuatu yang sesungguhnya jauh lebih berharga daripada motor gedenya itu. Ia hanya mengejar sesuatu yang fana, yang tidak dapat menyelamatkan nasib abadinya. Saya harus tegas mengatakan bahwa apa yang dilakukan pria ini adalah sebuah perselingkuhan rohani yang sangat dibenci Allah.

Apabila kita tekun mempelajari Kitab Pengkhotbah, kita akan menemukan kesimpulan bahwa apapun yang kita lakukan dalam hidup ini adalah sia-sia, jika tidak disertai dengan sikap takut akan Tuhan. Artinya, semua yang kita lakukan wajib ditujukan untuk Tuhan. Jika tidak, maka semuanya menjadi sia-sia.

2 Korintus 4:18
“Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.”

Saudaraku, Paulus mengajarkan kepada kita bahwa ia hanya selalu berfokus pada apa yang tidak kelihatan. Yakinlah, semua yang kelihatan jelas-jelas tidak akan mampu menyelamatkan nasib abadi kita! Berfokuslah pada apa yang tidak kelihatan karena yang tidak kelihatan itulah yang mampu menyelamatkan nasib abadi kita! Mari taruh hati kita pada Tuhan dan kerajaan-Nya saja! Amin.

Salam kasih,

Bagas Karyadi