-->
Bagas Karyadi

Makanan Gratis

Efesus 2:8
“Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah.”

Saudaraku, jika ada teman yang mentraktir kita untuk makan gratis di suatu restoran mewah nanti malam, kira-kira apa saja yang akan kita lakukan mulai pagi ini? Kita pasti akan mengatur jadwal agar kita dapat menghadiri acara makan malam itu. Mungkin sekitar jam lima sore, kita sudah bersiap-siap untuk mandi dan berpakaian rapi. Lalu, kita akan segera menuju restoran itu dengan angkutan umum dan membayar ongkosnya. Setelah itu, kita akan berjalan kaki sebentar menuju restoran itu. Lalu, kita akan memilih menu makan malam kita. Setelah makanan siap saji, kita mulai menggerakkan sendok kita untuk mengambil makanan itu sedikit demi sedikit lalu memasukkannya ke dalam mulut kita. Lalu, kita mengunyahnya dan menelannya. Nah, setelah kita menelan kuliner lezat itu, berarti kita sudah benar-benar menerima makanan gratis itu

Saudaraku, tentu kita harus melakukan semua langkah itu, mulai dari mandi sampai menelan makanan jika kita ingin mendapatkan makanan gratis. Jika kita tidak melakukan semua langkah itu, apakah kita bisa mendapatkan makanan gratis? Sudah pasti, tidak! Jika kita tidak mau melakukannya, berarti kita menolak makanan gratis itu.

Jadi, makanan itu memang gratis tetapi ada harga yang harus dibayar untuk meresponi makanan gratis itu. Demikian juga dengan keselamatan yang telah Tuhan berikan kepada kita. Tuhan memang memberikannya secara gratis kepada kita tetapi ada harga yang harus dibayar untuk menyambutnya. Jika kita tidak mau serius meresponi keselamatan yang telah Tuhan berikan, berarti kita menolak untuk diselamatkan dan bersiaplah menghadapi kematian yang abadi! Amin.

Salam kasih,

Bagas Karyadi