-->
Bagas Karyadi

Apakah Kita Menolak Tawaran Tuhan?

APAKAH KITA MENOLAK TAWARAN TUHAN?

Saudaraku, izinkan saya bercerita. Ada seorang pengusaha muda yang berkunjung ke daerah terpencil untuk berlibur. Suatu hari, ia bertemu dengan seorang pria tua yang tinggal di daerah itu. Pria tua itu menawarkan kepadanya tanah yang luasnya berhektar-hektar hanya dengan harga 20 ribu rupiah per meter persegi. Pria tua itu berkata, “Tanah ini saya jual sangat murah. Jika Kamu pandai mengembangkannya, harga tanah ini bisa melambung tinggi.”

“Maaf, Kek. Lokasinya sangat sulit dijangkau. Lagipula, biaya pengembangannya sangat tinggi jika sebagian besar tanahnya masih rawa-rawa,” sahut pengusaha muda itu.

Dua puluh tahun kemudian, pengusaha itu kembali berlibur ke daerah itu karena tertarik dengan sebuah kawasan wisata yang baru saja dibangun dan banyak dibicarakan orang. Akhirnya, ia pun bertemu dengan pria tua yang pernah ditemuinya dua puluh tahun yang lalu.

“Kakek masih ingat saya?” tanya pengusaha itu.

“Iya, saya masih ingat. Kamu yang menolak tawaran saya dulu,” sahut pria tua itu.

“Wow, mantab daya ingat Kakek! Padahal, sekarang Kakek sudah sangat tua, lho! Oh, ya tanah yang dulu itu di sebelah mana ya? Saya mau membelinya karena sepertinya daerah ini sudah mulai dikenal banyak orang.”

“Tanah itu tepat berada di atas kakimu sekarang.”

“Apa!? Bukannya ini kawasan wisata yang baru saja dibangun itu? Masa rawa-rawa berlumpur bisa menjadi kawasan wisata semegah ini? Saya tidak percaya Kek!”

“Saya sendiri yang mengembangkannya. Saya berhasil menarik hati para investor untuk bersama-sama mengembangkannya. Ada sekitar 10% tanah yang masih belum digarap. Kamu tertarik mau membelinya?”

“Iya, Kek! Saya mau! Berapa sekarang harganya?

“Sekarang harganya 20 juta rupiah per meter persegi.”

Pengusaha itu terkejut, “Apa!? Tidak mungkin, Kek! Harga tanahnya naik seribu kali lipat! Seandainya saya tidak menolak tawaran Kakek dulu, seharusnya saya bisa untung seribu kali lipat.”

Saudaraku, apa yang bisa kita petik dari cerita ini? Kebanyakan orang Kristen sama seperti pengusaha muda itu. Banyak orang Kristen memandang sebelah mata pada tanah sorgawi yang Tuhan tawarkan. Kita cenderung meremehkan tawaran Tuhan yang sangat berharga itu. Kita lebih tertarik kepada tawaran-tawaran dunia yang dapat memuaskan daging kita. Keindahan dunia membuat tanah sorgawi yang Tuhan tawarkan menjadi tidak menarik lagi buat kita.

Matius 6:20-21
“Kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya. Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.”

Jika kita terus mengabaikan apa yang Tuhan tawarkan, kita pasti akan terkejut dan frustasi ketika tawaran itu sudah tidak tersedia lagi buat kita. Tidak ada yang lebih berharga dari tanah sorgawi yang telah Tuhan tawarkan. Saudaraku, jangan remehkan tawaran Tuhan! Tuhan telah menawarkan tanah sorgawi-Nya kepada kita! Di mana hati kita berada? Dunia ini atau tanah sorgawi-Nya? Amin.

Salam kebenaran,

Bagas Karyadi
✆ 08999778895
Facebook: fb.com/bagaskaryadi
Twitter: @bagaskaryadi
Mau bertanya? Klik! >> ask.fm/bagaskaryadi

Catatan:
Doa dan harapan saya, renungan ini dan renungan-renungan berikutnya benar-benar membuat kehidupan rohani kita semakin bertumbuh menuju Kristus. Ikuti terus Renungan Harian Kristen yang Nyentrik dan Radikal berikutnya melalui Facebook atau Twitter saya! Jika Saudara rindu membagikan renungan ini, silahkan klik tombol berbagi yang ada di bawah. Tuhan Yesus memberkati.

0 Response to "Apakah Kita Menolak Tawaran Tuhan?"