-->
Bagas Karyadi

2 Kesalahan Fatal Orang Kristen dalam Memahami Konsep Allah Tritunggal

Renungan Kristen kali ini adalah jawaban dari janji yang sudah saya sebutkan di renungan sebelumnya. Saya akan menjelaskan berbagai macam analogi yang orang Kristen buat untuk memahami konsep Allah Tritunggal.



Konsep Allah Tritunggal adalah konsep yang sulit dicerna oleh akal banyak orang, termasuk orang Kristen sendiri. Padahal, sebagai orang Kristen, saya sudah benar-benar mantab menemukan kelogisan dari konsep Allah Tritunggal.

Mengapa konsep Allah Tritunggal sulit dicerna? Karena ketika kita menjumlahkan 1+1+1 pasti hasilnya sama dengan 3. Namun, ketika kita menjumlahkan 1+1+1 dalam konsep Allah Tritunggal hasilnya harus sama dengan 1. Pada akhir dari renungan ini saya akan menjelaskan secara logis bagaimana 1+1+1 dalam ketritunggalan Allah hasilnya adalah sama dengan 1.

Namun, saya tetap tertarik untuk membeberkan analogi-analogi yang salah kaprah, yang beredar di kalangan orang Kristen mengenai konsep Allah Tritunggal. Analogi-analogi yang salah kaprah ini sebenarnya terbagi ke dalam dua analogi besar, yaitu analogi parsial dan analogi transformasi.

Ini sebenarnya istilah yang saya buat sendiri supaya memudahkan kita mengelompokkannya. Mari kita simak!

#1 Kesalahan Fatal: Analogi Parsial
Ada tiga contoh analogi parsial mengenai konsep Allah Tritunggal yang berhasil saya kumpulkan, yaitu analogi bunga, matahari, dan manusia. Analogi bunga menjelaskan bunga terdiri dari tiga hal, yaitu bentuk, warna, dan aroma. Allah Bapa dianalogikan sebagai bentuk, Allah Anak sebagai warna, dan Allah Roh Kudus sebagai aroma.

Analogi ini jelas salah kaprah karena menganalogikan masing-masing Pribadi Allah dalam bagian-bagian dari suatu hal. Coba pikirkan! Bentuk bunga bukanlah bunga, begitu juga dengan warna bunga, dan aroma bunga. Mereka bukan bunga, mereka adalah bagian-bagian dari bunga.

Analogi matahari menjelaskan matahari terdiri dari fisik, sinar, dan suhu. Allah Bapa dianalogikan sebagai fisik matahari, Allah Anak dianalogikan sebagai sinar matahari, dan Allah Roh Kudus dianalogikan sebagai kehangatan dari suhu matahari yang terpancar. Jelas analogi ini juga menjadikan masing-masing Pribadi Allah sebagai bagian dari Allah.

Analogi manusia yang menjelaskan manusia terdiri dari tubuh, jiwa, dan roh juga menjelaskan masing-masing Pribadi Allah hanya sebagai bagian dari Allah. Padahal Allah Bapa benar-benar Allah, Allah Anak benar-benar Allah, dan Allah Roh Kudus pun adalah Allah. Analogi parsial jelas gagal untuk membantu kita memahami konsep Allah Tritunggal.

#2 Kesalahan Fatal: Analogi Transformasi
Ada dua contoh analogi transformasi mengenai konsep Allah Tritungal yang berhasil saya kumpulkan, yaitu analogi air dan analogi panggilan. Analogi air menjelaskan ketika air berada pada suhu normal, air akan berwujud cair (air), pada suhu rendah akan berwujud padat (es), dan pada suhu tinggi akan berwujud gas (uap air).

Masing-masing Pribadi Allah dianalogikan sebagai hasil dari perubahan wujud air. Ini adalah analogi yang salah kaprah karena analogi ini menunjukkan masing-masing Pribadi Allah adalah Pribadi yang tidak berbeda. Air memang dapat berubah menjadi es atau uap air, tetapi Allah Bapa tidak akan pernah berubah menjadi Allah Anak.

Analogi panggilan menjelaskan mengenai panggilan seseorang ketika ia berada di lingkungan tertentu. Misal, ada seorang pria bernama Bagas. Di lingkungan keluarga, ia dipanggil Bagas. Namun, ia dipanggil Pak Guru di lingkungan pekerjaan. Di lingkungan gereja, ia dipanggil Kak Bagas.

Analogi ini menjelaskan ketika Allah berada di surga, Ia adalah Allah Bapa. Ketika Ia berada di bumi, Ia adalah Allah Anak. Ketika ia berada di hati manusia, Ia adalah Allah Roh Kudus.

Analogi ini jelas-jelas salah kaprah karena menjelaskan bahwa masing-masing Pribadi Allah adalah Pribadi yang itu-itu juga. Padahal, Allah Bapa bukan Allah Anak, Allah Bapa bukan Allah Roh Kudus, dan Allah Anak bukan Allah Roh Kudus.

Lalu, analogi apa yang paling benar? Saudaraku, Ketritunggalan Allah tidak perlu dianalogikan dengan apapun karena tidak ada satupun hal di hidup ini yang mampu menjelaskan ketritunggalan Allah. Namun, bukan berarti ketritunggalan Allah tidak dapat dipahami secara logis.

Sesuai janji saya di awal renungan, saya akan membeberkan bagaimana caranya 1+1+1 dalam ketritunggalan Allah akan menghasilkan hasil yang sama dengan 1.

Begini, kita harus memasukkan ketiga angka 1 dalam satu kesatuan sehingga rumusnya akan seperti ini, 1(1+1+1). Kita tidak perlu menjumlahkan angka 1 karena ketiga angka 1 berada dalam satu kesatuan. Ini yang paling tepat. Allah Tritunggal adalah tiga Pribadi Allah dalam satu kesatuan.



Semoga renungan ini dapat membantu Anda memahami Allah Tritunggal lebih baik dari sebelumnya. Pada renungan berikutnya, saya akan menjelaskan mengenai Allah Roh Kudus dalam ketritunggalan Allah. Selamat bertumbuh! Amin.


Salam kebenaran,

Bagas Karyadi, M.Th.

Catatan:
  • Jika ada pertanyaan, silahkan langsung berdiskusi di grup WA rohani JCbefore30. Ayo gabung di grup WA rohani JCbefore30, klik di sini!
  • Anda juga dapat membaca renungan-renungan saya yang lainnya di blog ini. Saya yakin masih banyak renungan-renungan bermanfaat yang belum Anda baca.
  • Jika Anda merasa diberkati, silahkan bagikan renungan ini.

24 Responses to "2 Kesalahan Fatal Orang Kristen dalam Memahami Konsep Allah Tritunggal"

Jayadi said...

Dalam hal ini saya tidak setuju dengan Pak Bagas; karena saya berpemahaman bahwa Bapa; Anak; dan Roh Kudus adalah bagian-bagian dari eksistensi Roh Allah.... Ketiganya adalah Peran dari Allah yang esa sendiri....

Memang adalah kekeliruan menggunakan angka 1+1+1. Perlu kita ingat bahwa Anak dan Roh Kudus itu keluar dari dalam Bapa. Jadi jika Bapa itu 1; maka Anak dan Roh Kudus keluar dari dalam yang 1 ini. Bagi yang tahu matematika pasti paham bahwa jika dari satu bagian dikeluarkan beberapa bagian kecil; maka itu tidak membuatnya menjadi 3......karena yang keluar itu bagian dari yang 1 itu.....

Contoh: Jika dari 1 kue dikeluarkan 2 potong 1/10 kue, maka hitungannya seharusnya jadi:
8/10 + 1/10 + 1/10 = 1 dan bukan 1+1+1
Begitulah Anak dan Roh Kudus yang bukan merupakan Allah yang berbeda; tapi merupakan bagian dari Bapa yang keluar untuk menyatakan rencana dan kuasanya.

Tapi contoh di atas adalah untuk kue bukan untuk Allah; karena sifatnya berbeda.... Adalah benar Roh Allah itu esa; tapi di saat yang sama ROh-Nya juga tidak terbatas; berbeda dengan kue yang terbatas tadi. Allah mau mencurahkan Roh-Nya sebanyak apa juga tidak akan mengurangi eksistensi-Nya yang tanpa batas; namanya juga tanpa batas.... ya tidak bisa berkurang.....

Roh Kudus membimbing milyaran manusia; dan itu tidak membuat Roh Kudus menjadi milyaran; tetap saja Roh Kudus itu satu namun tidak terbatas.....
======================

Karena background saya adalah elektro; SAYA SUKA ANALOGI KOMPUTER

Di dalam komputer ada CPU berisi Data komputer; tapi tidak seorang pun yang bisa melihat data itu. Jika kita melototi hardisk pada CPU yang kita lihat hanyalah sekeping piringan perak saja; tidak ada data yang terbaca.....

Data baru bisa terbaca saat ditampilkan di layar monitor; apakah semua data bisa dilihat di monitor? Tentu tidak; hanya data yang diinginkan saja yang bisa dilihat di monitor. Jadi data yang ditampilkan di peralatan interface adalah data yang direquest oleh peralatan interface itu ke CPU..... Apakah data yang ditampilkan di monitor mengurangi data di hardisk? Sama sekali tidak....data yang ditampilkan tetap ada di hardisk

Data yang ditampilkan di interface bisa dipergunakan untuk mengendalikan data yang akan diinstalkan ke gadget melalui port komputer tersebut sebagai driver atau program untuk mengendalikan gadget itu atau untuk memprint dan lain sebagainya. Data yang sama di dalam hardisk bisa dipakai untuk banyak gadget tanpa mengurangi data yang ada di dalam hardisk itu.

JADI KOMPUTER ITU ada CPU (SUMBER DAN PEMROSES DATA); SISTEM INTERFACE(PEMANGGIL; PENGENDALI DAN PENAMPIL DATA); dan PORT(PENYALUR DATA KE EKSTERNAL GADGET)

Demikianlah CPU bukan Sistem interface; dan sistem interface bukan Port; dan port bukan CPU; tapi CPU + SISTEM INTERFACE + SISTEM PORT UNTUK OUTPUT membentuk 1 KOMPUTER
=====================

Jayadi said...

Walaupun komputer punya banyak keterbatasan dan tidak seperti Allah tapi analogi ini bisa jadi gambaran;

Jadi di dalam Allah ada eksistensi Bapa; yaitu eksistensi Roh Allah tanpa batas yang tidak bisa dilihat atau didengar atau dirasakan oleh siapapun. Di dalam Bapa terkandung segala kuasa dan pengetahuan Allah. Bapa adalah sumber dari segala kuasa dan karya yang dilakukan Allah......

Kuasa dan Karya baru nyata di dunia kita saat dinyatakan oleh Anak Tunggal-Nya; demikianlah sehingga oleh Anak Tunggal-Nya segala sesuatu diciptakan; dan tanpa Dia tidak ada yang jadi. Sebagaimana sistem interface melakukan request untuk menampilkan data yang diperlukan ke hardisk; demikian juga Anak berdoa kepada Bapa-Nya...... Tidak semua data ditampilkan di sistem interface; tetapi sistem interface bisa mengakses semua data jika dikehendaki. Demikian juga Anak tidak tahu kapan Kiamat; itu tidak membuatnya menjadi bukan Allah; itu hanya karena bukan "data" itu yang ingin dinyatakan Bapa melalui Anak-Nya.

Bahwa Anak adalah "sistem interface/tatap muka" dari Allah itu tertulis di Yohanes 1:1 (Greek)

Anak bukan hanya menyatakan apa yang dikehendaki Allah; tetapi Anak juga berkuasa memberikan Roh Allah kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya; Roh Allah yang diberikan-Nya ini berasal dari Bapa juga; dan bisa menjadi "driver" bagi manusia untuk "berfungsi" sesuai keinginan Allah

Jadi ALLAH itu ada BAPA (Sumber segala kuasa Roh); Anak (peminta; pengendali; dan yang menyatakan kuasa Roh); dan Roh Kudus (pemberi kuasa dan inspirasi kepada ciptaan-Nya)

Demikianlah Bapa bukan Anak; Anak bukan Roh Kudus; Roh Kudus bukan Bapa; Tapi BAPA; ANAK; dan ROH KUDUS adalah 1 ALLAH yang ESA
=====================

Setidaknya pemahaman saya seperti itu pak Bagas

Unknown said...

tri tunggal bukan mengenai kepribadian, tetapi mengenai karya dan penciptaan.
Allah sebagai Bapa : Dia menciptakan dunia dan seisinya, dan karyanya memberikan kebebasan kepada manusia untuk melanjutkan dan memperdayakan ciptaNya.
Allah sebagai Anak : Dia menciptakan manusia baru yang terlahir kembali yang hidup secara roh dan karyanya atas hukum kasih yang menyelamatkan.
Allah sebagai roh kudus : Dia menciptakan manusia yang saleh takut akan Tuhan dan menciptakan orientasi baru terhadap manusia dengan manusia dan manusia dengan penciptanya.

sama seperti saya, saya hidup karena karya dan ciptaanya, menjadi seorang Anak, orang tua dan menjadi pribadi........
sebagai pribadi orang tua : hidup dalam karya Allah dan mengajari mengenai kasih karuniaNya kepada anak2ku....... sehingga menciptakan anakku sebagai akhlak yang baik dan berkenan dihadapan Allah.
sebagai pribadi anak : berkarya menyenangkan Allah dan orang tua yang menciptakan sesuatu yang menjadi anak yang berbakti dan takut akan Allah.
sebagai pribadi sesama : berkarya dengan bekerja keras untuk memperoleh hidup yang sejaterah dan menyayangi sesama....

itu sekelumit mengenai Tritunggal........ Allah adalah Karya dan ciptaanNya...

Anonymous said...

kalau bagi saya analoginya seperti tubuh kepala, tangan, kaki kepala bukan kaki kepala bukan tangan, tangan bukan kaki dan kaki bukan tangan tetapi kepala bagian dari tubuh kaki bagian dari tubuh dan tangan bagian dari tubuh bagi saya itu biar menjadi berkat bagi para pembaca

Unknown said...

Pak bagas sy malah tambah bingung dengan analogi logis matematis bapak.. mohon lebih detail lagi penjelasan logisnya trims. Tuhan Yesus mmberkati.

Bagas said...

Contoh: Jika dari 1 kue dikeluarkan 2 potong 1/10 kue, maka hitungannya seharusnya jadi:
8/10 + 1/10 + 1/10 = 1 dan bukan 1+1+1
Begitulah Anak dan Roh Kudus yang bukan merupakan Allah yang berbeda; tapi merupakan bagian dari Bapa yang keluar untuk menyatakan rencana dan kuasanya.

PENJELASAN: Analogi ini sama seperti analogi parsial yang menjelaskan Allah Anak dan Allah Roh Kudus adalah bagian dari Allah Bapa. Saya setuju Allah Anak berasal atau keluar dari Allah Bapa. Namun, Allah Anak bukan bagian dari Allah Bapa. Allah Anak adalah salah satu Pribadi dalam konsep Allah Tritunggal. :)

Analogi komputer merupakan analogi parsial. Semua analogi parsial adalah salah kaprah. :)

Bagas said...

Saya mengapresiasi kerja keras Saudara menjelaskan pemahaman konsep Allah Tritunggal. Banyak hal yang Saudara jelaskan, saya setuju. Alangkah lebih baiknya kita tidak menganalogikan ketritunggalan Allah dalam analogi apapun. Allah Tritunggal sebenarnya mau menjelaskan ada tiga Allah dalam satu kesatuan. Memang ada tiga Allah. :)

Bagas said...

ini analogi panggilan/peran, ini sama saja dengan analogi transformasi yang menjelaskan bahwa Allah Bapa, Allah Anak, dan Allah Roh Kudus adalah Pribadi yang itu-itu juga. Ini salah kaprah. :)

Bagas said...

ini masuk dalam analogi parsial. ini tidak bisa diterima karena kepala bukan manusia, kaki bukan manusia, tangan bukan manusia. sedangkan masing-masing dari ketiga Pribadi Allah Tritunggal adalah Pribadi Allah seutuhnya.

Bagas said...

1(1+1+1) = 3. Memang ada 3 Tuhan secara matematis. :)

nadiaromanov said...

Hmmm; Allah itu 3? Bukannya Allah itu esa? Yang esa itu sebenarnya apa sih mas? Istilah Allah itu sebenarnya satu pribadi atau satu lembaga dengan beberapa kepemilikan; satu batalyon atau apa yang esa itu?

Sepanjang tulisannya saya lebih merasa ini adalah tafsir dan pemikiran dari mas Bagas saja? Apakah bisa mas membuat tulisan yang sifatnya seperti bedah referensi; misalnya siapa yang memulai memperkenalkan konsep Tritunggal ini dan bagaimana pemahaman dari yang memperkenalkan konsep Tritunggal ini?

nadiaromanov said...

Jadi Anak bukan bagian dari Bapa; tapi dia keluar dari dalam Bapa. Apa yang terjadi sebelum Anak keluar dari dalam Bapa? Apakah sebelum Dia keluar tidak ada Anak? Apakah nanti setelah keluar baru disebut Anak? Atau bagaimana? Apakah ANak ada permulaannya yaitu pada saat Dia keluar dari dalam Bapa?

Kalau bukan bagian dari Bapa; bukannya Yesus mengatakan Bapa ada di dalam Dia? (*_*) bingung aku mas Bagas....

Anonymous said...

Dear Pak Bagas terimakasih atas artikelnya.
Pada saat Allah menciptakan manusia itu Allah Bapa atau Anak? Saat memberikan dua Loh Batu Allah Bapa atau anak?
Bapak boleh menjabarkan saat dimana Allah Bapa dan Allah Rohkudus berperan dalam kehidupan manusia? Terimakasih...

Unknown said...

1/10 bukanlah 1, 8/10 juga tidak sama dengan 1.
tapi jika dalam konteks 8/10 + 1/10 + 1/10 = 1 itu berarti 8/10 dan 1/10 adalah bagian dalam 1.
bukannya seperti itu logika perhitungannya

Unknown said...

mungkin lebih tepatnya jika Allah itu kita definisikan dalam bilangan sebagai bilangan "tak terhingga".
jadi mau seberapa penjumlahanpun hasilnya tetap aja 1 bilangan, yaitu tak terhingga.

Bagas said...

Allah Tritungggal = ada 3 pribadi Allah dalam satu kesatuan :)

Bagas said...

Allah yang hadir dalam wujud manusia adalah Allah Anak. Silahkan pelajari wujud kehadiran Allah ketika Ia bertemu Musa.

Saya masih menyelidiki pribadi Allah Bapa dan Allah Roh Kudus. :)

Bagas said...

Mengapa 3? Karena Alkitab mencatat 3. Mengapa Alkitab mencatat 3? Saya masih belum tahu.

niemand said...

Menarik sekali pernyataan pak bagas yg menyatakan ad 3 AllAH / TUHAN.. Sy setuju sm pak bagas utk tdk dianalogikan.. Sy pribadi sdh cukup hny dgn mengimani sj.. Tp pertanyaannya TUHAN org kristen itu ad brp ? Mw bilang 1 tp di Alkitab tertulis 3.. Mw bilang 3 tp 1, agk sulit jg krn blm menemukan analogi yg cocok tuk menggambarkannya.. Mnrt sy konsep tritunggal akn menjadi dan sdh menjadi "masalah" utk tmn2 qt dluar sna yg blm mengenal kristen dan bbrp umat kristen yg akhirnya "hijrah" krn konsep tritunggal sdh membuat mrk pusing dan kecewa krn kegagal pahaman mrk.. mari qt sbg umat kristen yg msh percaya dan imani ke "tritunggal" an ALLAH tuk ttp setia smpai akhir dan bawa jiwa2 baru.. Toh mw ALLAH BAPA, AllAH ANAK, ALLAH ROH KUDUS yg qt sembah semua nya adalah benar.. GOD Bless always

Denny Lenak said...

TRINITAS

Trinitas adalah Bapa, Yesus dan Roh Kudus benar2 tiga oknum pribadi yang berbeda, tapi ketiga-tiganya sama2 menyandang satu gelar yang sama yaitu TUHAN. TUHAN dalam agama Kristen adalah Gelar atau Jabatan untuk pribadi ROH yang maha kuasa, sedangkan Bapa, Yesus dan Roh Kudus adalah nama pribadi dari TUHANnya orang Kristen. Alkitab berkata TUHAN adalah ROH dan FIRMAN.

Doktrin Trinitas TUHAN bisa dipahami begini:
-Bapa adalah TUHAN,
-Yesus adalah TUHAN,
-Roh Kudus adalah TUHAN, dan TUHAN adalah Satu atau Esa. Esa dalam bahasa Ibrani adalah Echad artinya satu kesatuan.

Kehadiran Tuhan Tritunggal tertulis jelas di Alkitab:

Kejadian 1:26 Berfirmanlah TUHAN: "Baiklah KITA menjadikan manusia menurut gambar dan rupa KITA, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi."

Kejadian 3:22 Berfirmanlah TUHAN Allah: "Sesungguhnya manusia itu telah menjadi seperti salah satu dari KITA, tahu tentang yang baik dan yang jahat; maka sekarang jangan sampai ia mengulurkan tangannya dan mengambil pula dari buah pohon kehidupan itu dan memakannya, sehingga ia hidup untuk selama-lamanya."
Perhatikan baik2 kata KITA adalah jamak atau lebih dari satu.

Kisah Para Rasul 7:55 "Tetapi Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke langit, lalu melihat kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah Bapa". Ayat diatas menceritakan ttg Stefanus dipenuhi Roh Kudus ketika sedang dilempari batu, dia melihat Tuhan Yesus berdiri disebelah kanan Allah Bapa. Terlihat jelas Tuhan Yesus sedang berdiri disebelah kanan Tuhan Bapa, Tuhan Bapa ada disebelah kiri Tuhan Yesus dan Tuhan Roh Kudus ada di dalam hati Stefanus.

Unknown said...

Saya mau sharing tentang pemahaman konsep saya ttg Allah Tritunggal.. semoga dapat dipahami oleh kita semua..

Di awal penciptaan, berfirmanlah Allah: "Jadilah terang." Lalu terang itu jadi.
Berfirmanlah Allah: "Jadilah cakrawala." Dan jadilah demikian

Bisa kita lihat bahwa Allah menciptakan segala sesuatu dengan berfirman.
Firman adalah kalimat.

Firman/kalimat Allah itu hidup dan berwujud/menjelma jd manusia yaitu Yesus.
Buktinya??
Yoh 1:1-2 Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah

Pada masa perjanjian lama Yesus blm berwujud manusia. Yesus berwujud manusia saat lahir ke dunia sebagai Anak Manusia

Jadi pertanyaannya, apakah Firman itu pencipta atau diciptakan?
Jawabannya adalah tentu saja pencipta.
Karena melalui firman maka jadilah bumi dan segala isinya.
Yoh 1:3 Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan.

Lalu, bagaimana dgn Allah Roh?
Allah Roh atau Roh Kudus adalah Roh Allah itu sendiri. Allah memiliki Roh yang Kudus yang Ia berikan kepada anak-anaknya yaitu kita, sehingga kita percaya bahwa Yesus adalah Tuhan.

Jadi Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Roh adalah satu kesatuan yang tdk dpt dipisahkan, 3 pribadi yg berbeda tetapi memiliki 1 kehendak, 1 tujuan.
3 pribadi dgn peran yg berbeda untuk lebih jelasnya bisa coba nonton film "The Shack". Di film itu sgt jelas sekali peran2 Allah Tritunggal.

Apakah penjelasan diatas tidak masuk logika? Percaya saja dengan iman dan minta tuntunan Roh Kudus. Karena d kitab Ayub mengatakan:
Sesungguhnya, Allah itu besar, tidak tercapai oleh pengetahuan kita (Ayub 36:26)

Tuhan memberkati kita semua :)

Unknown said...

Mohon maaf kalau ada kesalahan tolong di koreksi.. saya hanya ingin sharing pemahaman saya ttg konsep Allah tritunggal. Krn disekitar sy bnyk saudara2 kita yg msh mengira Tuhan kristen itu ada 3. Stlh diberi penjelasan spt itu Puji Tuhan sdr kita mengerti dan dpt diterima dgn pemikirannya dan tentunya ada Roh Kudus yg turut bekerja :)

Unknown said...

Trima kasih buat pnjlasannya pak. Mari sama2 bertumbuh di dlm iman Kristus,,

Denis Desmanto said...

" שמע ישראל יהוה אלהינו יהוה אחד. ואהבתא את יהוה אלהיך בכל לבבך ובכל נפשך ובכל מאדך ואהבתא לרעך כמוך. "
☝👇
" Shema Yisrael YHWH ( Adonai ) Eloheinu YHWH ( Adonai ) ekhad. V'ahavta et YHWH ( Adonai ) Eloheikha bekol levavkha uvkol nafsheka uvkol meodekha v'ahavta lereakha kamokha. ''
☝👇
" Dengarlah, hai Israel: YHWH ( Adonai ) Elohim kita: YHWH ( Adonai ) itu satu. Dan kasihilah YHWH ( Adonai ) Elohimmu dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. "
( Ulangan 6 : 4 - 5, Imamat 19 : 18, Markus 12 : 29 - 31 )
🕎✡🐟✝🕊🇮🇱