-->
Bagas Karyadi

Jangan-Jangan Kita Malah Bangkrut Rohani!


JANGAN-JANGAN KITA MALAH BANGKRUT ROHANI

Shalom Saudaraku, Renungan Harian Kristen yang saya tulis kali ini akan membahas materi tentang kebangkrutan rohani.

Saudaraku, apa yang ada di benak kita tentang alasan mengapa seorang pengusaha atau pebisnis bisa sukses? Kerja keras? Pintar? Warisan? Pantang menyerah? Mungkin akan tersedia banyak sekali jawaban. Namun, saya mau memberikan jawaban yang paling masuk akal mengapa mereka sukses. Menurut saya, mereka bisa sukses karena mereka berinvestasi dengan cara yang tepat dan di tempat yang tepat. Pasti ada hal yang harus mereka korbankan untuk berinvestasi. Tidak hanya itu, mereka harus tahu cara dan tempat berinvestasi yang tepat sesuai latar belakang dan keadaan mereka masing-masing. Mengapa? Karena jika mereka salah berinvestasi, maka semua yang mereka korbankan akan lenyap begitu saja, alias BANGKRUT!

Ini ilustrasi sederhana yang dapat menganalogikan kehidupan rohani kita bersama Tuhan. Mungkin Saudara akan berkata, “Lho, apa hubungannya?”

Begini, banyak orang Kristen yang akan mengalami kebangkrutan rohani. Saya tidak menghakimi mereka, tetapi saya mengutip apa yang dikatakan Tuhan Yesus dalam Matius 7:21-23 yang berbunyi demikian: “Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!”

Coba bayangkan! Berdasarkan apa yang dijelaskan Tuhan Yesus, kita dapat mengambil sebuah kesimpulan bahwa apa yang kita lakukan atas nama “beribadah kepada Tuhan” belum tentu menjadi apa yang sebenarnya Tuhan inginkan dalam hidup kita. Mungkin banyak orang Kristen yang merasa sudah beribadah kepada Tuhan dengan cara pergi ke gereja sekali seminggu. Mungkin ada yang merasa sudah beribadah kepada Tuhan karena sudah mengalami mukjizat kesembuhan. Bahkan, bisa jadi ada yang sudah merasa beribadah kepada Tuhan karena sudah melayani Tuhan secara fulltimer di mimbar gereja. Sesat! Mereka melakukan aktivitas-aktivitas yang mungkin bisa disebut pengorbanan, tetapi mereka melakukannya dengan cara yang salah. Mereka pasti akan bangkrut rohani! Coba periksa kehidupan Saudara, apakah Saudara melakukan aktivitas yang malah akan membuat Saudara bangkrut rohani?

Pergi ke gereja sekali seminggu saja jelas tidak cukup. Mengalami mukjizat dari Tuhan juga belum cukup. Bahkan, menjadi pelayan Tuhan secara fulltimer di gereja, juga masih belum cukup! Jadi, apa yang sebenarnya Tuhan inginkan dari kita? Lakukan kehendak Tuhan! Itulah yang Tuhan inginkan.

Jadi, apakah kita tidak perlu pergi ke gereja? Salah besar! Jangan berpikiran sempit dan picik! Pergi ke gereja adalah aktivitas dasar dalam kehidupan rohani kita bersama Tuhan. Namun, hal yang paling penting di atas itu adalah kita harus mencari kehendak Tuhan dan melakukannya. Orang yang selalu mencari dan melakukan kehendak Tuhan tidak akan pernah mengalami kebangkrutan rohani. Amin.

Yohanes 4:34
Kata Yesus kepada mereka: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.”



Catatan:
  • Saya berdoa semua yang telah sampaikan benar-benar memberkati Saudara.
  • Jangan lupa, ikuti juga Facebook saya supaya tidak ketinggalan Renungan Harian Kristen terbaru dari saya.
Facebook: facebook.com/bagas.karyadi
  • Ajukan juga pertanyaan Anda tentang Tuhan, Alkitab, maupun kehidupan sehari-hari melalui Facebook saya.
  • Jika Anda merasa diberkati, silahkan bagikan (share) renungan ini dengan menekan tombol berbagi (share) yang tersedia.

2 Responses to "Jangan-Jangan Kita Malah Bangkrut Rohani!"

Rinto Pangaribuan said...

Memahami kehendak Tuhan inilah yang susah yah, Pak. Kadang kita sering berhadapan dengan argumentasi, "Mengenal kehendak Tuhan ada dalam Alkitab." Sementara Alkitab adalah sebuah teks yang kadang sangat sulit ditafsirkan secara tunggal. Bagaimana Bapak memahami ini?

Unknown said...

Teologi Rakyat, pertanyaan itu sudah ada jawabannya di:
http://www.bagas.org/2015/08/inilah-4-cara-terampuh-untuk-mendengar.html