Apakah Kita Dipandang Buruk oleh Dunia?

Malam itu, saya menyaksikan sebuah film sejarah tentang kegigihan 71 tentara pelajar Korea Selatan yang menghadang serangan satu batalyon penuh tentara Korea Utara. Ketika itu Korea Selatan sedang mengalami peperangan yang cukup serius dengan Korea Utara sehingga pelajar-pelajar di Korea Selatan terpaksa dikerahkan untuk ikut berperang. Para tentara pelajar ini harus berperang sendirian karena semua tentara militer Korea Selatan dikerahkan untuk berperang di wilayah lain yang lebih strategis.

Saya merasa sangat ragu dengan kemampuan perang para pelajar Korea Selatan ini. Sikap mereka yang masih kekanak-kanakan, keterampilan militer mereka yang tidak memadai, dan mental mereka yang sangat lemah berbanding sangat jauh dengan tentara-tentara Korea Utara yang sangat terlatih secara militer. Keraguan yang saya rasakan juga dialami oleh pimpinan batalyon Korea Utara. Orang ini menilai para tentara pelajar ini pasti akan menyerah begitu saja.

Namun, ada satu hal penting yang dimiliki oleh para tentara pelajar Korea Selatan. Mereka memiliki hati yang tertuju pada bangsa dan negaranya. Satu batalyon tentara Korea Utara berhasil dihadang hanya oleh 71 tentara pelajar Korea Selatan. Hampir semua tentara pelajar Korea Selatan akhirnya tewas dalam penghadangan itu sebelum bantuan militer datang.

Saudaraku, apa yang bisa kita ambil dari kisah ini?

Pada 1 Samuel 16:7, Tuhan berfirman kepada Samuel: "Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati."

Saudaraku, seburuk-buruknya dunia memandang kita, jika kita memiliki hati yang berkobar untuk Tuhan, maka Tuhan pasti tetap memandang kita. Seburuk apapun kondisi kita, entah penampilan fisik yang tidak memadai, ilmu dan keterampilan yang sangat kurang, kemampuan finansial yang tidak mapan, pekerjaan yang tidak layak, atau apapun itu, jika kita memiliki hati yang tertuju kepada Tuhan, maka Tuhan pasti akan memakai kita, membiayai kita, dan memberdayakan kita agar dapat melayani pekerjaan-Nya. Bersyukurlah jika kita mendapati diri kita benar-benar terbatas, lemah, dan tak berdaya karena Tuhan sendirilah yang akan turun tangan menguatkan kita! Amin.

Salam kebenaran,

Bagas Karyadi
✆ 08999778895
   

Catatan:
Doa dan harapan saya, renungan ini dan renungan-renungan berikutnya benar-benar membuat kehidupan rohani kita semakin bertumbuh menuju Kristus. Ikuti terus Renungan Harian Kristen yang Nyentrik dan Radikal berikutnya melalui Facebook atau Twitter saya! Jika Saudara rindu membagikan renungan ini, silahkan klik tombol berbagi yang ada di bawah. Tuhan Yesus memberkati.

Bagikan di Facebook