-->
Bagas Karyadi

Ijazah Gratis atau Beasiswa?

Saudaraku, pernahkah Anda merenungkan anugerah yang Tuhan berikan kepada kita? Apa sesungguhnya anugerah itu sehingga Tuhan memberikannya kepada kita secara cuma-cuma? Pernahkah kita merenungkan bahwa anugerah penebusan dosa oleh pengorbanan Tuhan Yesus di kayu salib benar-benar diberikan-Nya secara gratis kepada kita? Lalu, mengapa kita malah menganggap anugerah itu murahan sehingga kita bisa merasa bebas berbuat dosa?

Saudaraku, anugerah memang diberikan gratis kepada kita, tetapi bukan berarti anugerah itu murahan. Jika ada seorang pelajar yang mengalami kesulitan menyelesaikan sekolahnya karena ia kekurangan uang, apakah yang sebaiknya diberikan kepadanya? Ijazah gratis atau beasiswa?

Jika ia hanya menerima ijazah gratis, lalu apakah pantas pelajar itu lulus dari sekolahnya? Saudaraku, Tuhan tahu kita tidak akan bisa lulus dari sekolah kehidupan ini tanpa anugerah-Nya. Sebesar apapun usaha yang kita lakukan tidak akan bisa meluluskan kita. Nah, anugerah yang Tuhan berikan kepada kita itu bukan seperti ijazah gratis, melainkan seperti beasiswa. Tuhan memberikan beasiswa secara cuma-cuma kepada kita.

Lalu, apa yang kita lakukan setelah menerima beasiswa itu? Kita harus memanfaatkan beasiswa itu dengan serius! Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan Paulus dalam Filipi 2:12, “tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar”. Jadi melalui beasiswa itu, kita berkesempatan untuk melanjutkan pendidikan sampai kita benar-benar lulus. Melalui beasiswa itu, seharusnya kita bisa berjuang lebih keras untuk belajar sampai pada akhirnya kita benar-benar menerima surat kelulusan atau ijazah atas sekolah kehidupan yang telah kita lalui.

2 Timotius 4:6-8!
“Mengenai diriku, darahku sudah mulai dicurahkan sebagai persembahan dan saat kematianku sudah dekat. Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman. Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya.”

Paulus telah memanfaatkan beasiswa itu dengan baik. Pada saat itu, ia sudah hampir lulus dan ia akan segera menerima ijazah dari Tuhan atas pendidikan yang telah ditempuhnya dalam sekolah kehidupan, yaitu mahkota kebenaran. Saudaraku, Tuhan tidak memberikan kita ijazah gratis. Ia memberikan kita beasiswa agar kita benar-benar belajar dan lulus dari sekolah kehidupan ini. Amin.

Salam kasih,

Bagas Karyadi